
AC Milan berhasil meraih kemenangan spektakuler dengan skor 3-0 atas Inter Milan dalam leg kedua semifinal Coppa Italia yang berlangsung pada Kamis (24/4) dinihari WIB di Stadion Giuseppe Meazza. Kemenangan ini tidak hanya mengantarkan AC Milan ke final, tetapi juga memberikan kepercayaan diri yang tinggi kepada salah satu pemain kunci, Tijjani Reijnders.
Tijjani Reijnders, pemain keturunan Indonesia, tampil mengesankan dengan mencetak satu gol dalam pertandingan tersebut. Gol lainnya dicetak oleh Luka Jovic, yang mencatatkan dua gol untuk timnya. Meski Inter Milan menguasai pertandingan dengan 56 persen penguasaan bola dan 16 tendangan, hanya tiga di antaranya yang tepat sasaran. Sementara itu, AC Milan menunjukkan efektivitas yang luar biasa dengan memanfaatkan peluang menjadi gol.
Reijnders mengungkapkan kepuasan yang mendalam atas kemenangan tersebut, percaya bahwa AC Milan dapat meraih gelar Coppa Italia. “Kami mengalami banyak kesulitan di Serie A Italia dan ini cara terbaik untuk mencapai kompetisi Eropa musim depan,” ungkapnya. Ia menegaskan keyakinannya bahwa jika tim bermain dengan performa setinggi ini, gelar juara sudah di depan mata.
Sejak bergabung dengan AC Milan pada Juli 2023 dari AZ Alkmaar, Reijnders telah menunjukkan kontribusi signifikan di lini tengah. Di ajang Coppa Italia, ia telah mencetak dua gol dari empat pertandingan, sementara di kompetisi Serie A, mantan pemain muda tersebut mencetak 10 gol dan memberikan 4 assist dari 33 penampilan. Ini menandakan bahwa Tijjani telah menjadi salah satu pilar penting dalam skuad AC Milan.
Namun, di kubu Inter Milan, pelatih Simone Inzaghi mendapat sorotan tajam dari mantan pelatih AC Milan, Fabio Capello. Capello berpendapat bahwa kekalahan Inter sebagian besar disebabkan oleh sikap sombong yang terlihat dalam pemilihan strategi dan rotasi pemain. Ia berkomentar bahwa Inter seharusnya lebih fokus dan tidak meremehkan pentingnya pertandingan ini.
“Inter sebenarnya punya kans untuk bisa memimpin di babak pertama. Namun, AC Milan tampil dengan kepercayaan diri tinggi dan memiliki tekad kuat,” terang Capello. Ia menilai bahwa mentalitas pemain Inter tampak menurun setelah kemenangan atas Bayern Munich di Liga Champions, yang mungkin telah mempengaruhi performa mereka di pertandingan ini.
Lebih lanjut, Capello juga mengingatkan bahwa meski AC Milan berhasil mencapai final Coppa Italia, mereka harus tetap waspada. Saat ini, posisi AC Milan yang berada di kesembilan klasemen Serie A menandakan bahwa mereka memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk dapat kembali bersaing di Liga Champions musim depan. “Memenangkan trofi jelas lebih baik daripada tidak sama sekali. Namun, apakah itu cukup untuk menjaga stabilitas pelatih?” tanyanya.
Dengan keberhasilan ini, AC Milan kini akan bersiap menghadapi Bologna di final Coppa Italia yang akan digelar di Stadion Olimpico. Reijnders dan rekan-rekannya berharap dapat meneruskan momentum positif mereka untuk meraih gelar juara.
Pertandingan ini juga menjadi momentum penting bagi Reijnders untuk membuktikan kualitas dan kemampuannya, mengingat ekspektasi tinggi yang dihadapi oleh pemain muda bertalenta ini. Dengan semangat dan kepercayaan diri yang terus meningkat, ia bertekad untuk membantu AC Milan meraih kesuksesan lebih lanjut di pentas domestik maupun Eropa.