
Mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, telah berpulang pada Jumat malam, 14 Maret 2025, di RSUD Chasan Boesoirie Ternate. Ia meninggal dunia setelah mengalami komplikasi serius dari berbagai penyakit yang mengharuskannya dirawat intensif di ruang perawatan khusus selama hampir tiga pekan. Rencana pemakaman Abdul Gani pun sudah disiapkan, di mana jenazahnya akan dibawa ke kampung halamannya di Desa Bibinoi, Halmahera Selatan, untuk dimakamkan sesuai dengan wasiatnya.
Pengacara Abdul Gani, Hairun Rizal, mengungkapkan bahwa mantan gubernur tersebut mengalami sejumlah komplikasi, termasuk masalah pada jantung dan saraf. “Beliau ini divonis dokter mengalami komplikasi penyakit, di antaranya penyakit dalam jantung, saraf, serta ada kondisi serius berupa gumpalan nanah di kepala yang memerlukan tindakan operasi,” jelas Hairun. Namun, karena risiko operasi yang tinggi, keluarga memutuskan untuk tidak melanjutkan operasi tersebut.
Abdul Gani telah menjalani perawatan di rumah sakit selama lebih dari tiga minggu, mengalami berbagai kesulitan kesehatan yang berulang-ulang kali membawanya kembali ke rumah sakit. “Sesuai dengan yang diketahui, beliau sudah enam kali lebih bolak-balik dirawat di RSUD Chasan Boesoirie,” tambahnya. Meskipun telah mendapatkan perawatan yang intensif, kondisi kesehatan Abdul Gani terus menurun hingga akhirnya mengakibatkan kematiannya.
Saat ini, jenazah Abdul Gani berada di rumah duka Tanah Tinggi, yang tidak jauh dari lokasi rumah sakit tempat ia dirawat. Rencananya, kepergian jenazah mantan gubernur tersebut dari Ternate menuju tempat kelahirannya akan dilaksanakan pada Sabtu pagi, 15 Maret 2025, sekitar pukul 08.00 hingga 09.00 WIT. Keluarga dan kerabat diharapkan melakukan penghormatan terakhir sebelum jenazah dibawa ke Desa Bibinoi untuk dikebumikan.
Abdul Gani Kasuba adalah figur publik yang dikenal di Maluku Utara, meskipun masa kepemimpinannya juga dibayangi oleh sejumlah kasus hukum, termasuk vonis terkait kasus korupsi suap dan gratifikasi. Meskipun demikian, banyak yang tetap mengenang pengabdiannya selama menjabat sebagai gubernur.
Masyarakat dan kerabat yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada Abdul Gani diharapkan hadir di rumah duka serta mengikuti prosesi pemakaman. Desa Bibinoi, tempat ia ingin dimakamkan, menjadi saksi bisu perjalanan hidup Abdul Gani, yang meskipun dikelilingi oleh berbagai kontroversi, tetap memiliki tempat di hati penduduk setempat.
Perjalanan hidup Abdul Gani Kasuba yang penuh liku-liku menjadi pelajaran bagi para pemimpin di daerah lainnya. Dikenal dengan beberapa program yang memajukan daerah, Abdul Gani memberikan sumbangsih yang tak terlupakan bagi Maluku Utara, meskipun di akhir hidupnya senantiasa tersorot oleh masalah hukum. Melalui pemakaman ini, diharapkan masyarakat dapat kembali melihat sisi lain dari mantan gubernur mereka dan mungkin menjadikannya refleksi di masa depan.
Dengan kepergiannya, sebuah bab baru pun dimulai untuk Maluku Utara yang harus melanjutkan langkah pembangunan dan melepaskan masa lalu serta mengingat kontribusi yang telah diberikan selama masa kepemimpinannya.