6 Fakta Menarik Lesotho, Negara yang Dibilang Trump Tak Terkenal

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini menarik perhatian dunia dengan pernyataannya tentang Lesotho, sebuah negara kecil di Afrika selatan. Dalam sebuah pidato di Kongres pada 4 Maret 2025, Trump menyebut Lesotho sebagai “negara yang tidak pernah didengar oleh siapapun” saat membela langkah pemotongan anggaran bantuan luar negeri. Komentar ini memicu reaksi tajam, terutama dari pejabat pemerintah Lesotho yang merasa pernyataan tersebut menunjukkan kurangnya pengetahuan tentang negara mereka yang memiliki kekayaan yang menonjol.

Menteri Luar Negeri Lesotho, Lejone Mpotjoane, merasa terkejut dengan komentar Trump dan mengatakan, “Sangat mengejutkan bagi kepala negara untuk membuat pernyataan seperti itu.” Mpotjoane menjelaskan bahwa Lesotho memiliki kedutaan besar di Maseru dan telah menjalin kerja sama yang panjang dengan Amerika Serikat. Ia juga mengundang Trump untuk mengunjungi Lesotho dalam upaya untuk memperkenalkan negara tersebut lebih jauh.

Berikut adalah enam fakta menarik tentang Lesotho, negara yang kini menjadi sorotan dunia.

  1. Kaya Berlian dan H2O
    Lesotho merupakan bekas protektorat Inggris sampai merdeka pada tahun 1966. Meskipun berpenduduk sekitar 2,3 juta jiwa, Lesotho dikenal sebagai “Kerajaan di Langit” karena permukaannya yang tinggi dan lokasi geografisnya yang dikelilingi oleh Afrika Selatan. Negara ini kaya akan sumber daya alam, terutama berlian, di mana beberapa permata terbesar pernah ditemukan di sini. Selain itu, Lesotho juga menjual air ke Afrika Selatan, menjadikannya sebagai negara penghasil air yang penting di kawasan tersebut. Sayangnya, meskipun kaya sumber daya, Lesotho tetap mengalami tantangan ekonomi yang serius.

  2. Memiliki Pakaian Tradisional yang Unik
    Pakaian tradisional rakyat Lesotho sangat khas. Salah satunya adalah selimut Basotho, yang terbuat dari wol berwarna-warni dengan pola yang rumit. Selimut ini tidak hanya digunakan sebagai pelindung dari cuaca dingin, tetapi juga menjadi simbol identitas budaya. Selain itu, topi kerucut yang dikenal sebagai mokorotlo juga menjadi bagian penting dari pakaian mereka dan telah dicantumkan dalam bendera negara.

  3. Monarki Konstitusional
    Lesotho menganut sistem pemerintahan monarki konstitusional, di mana raja bertindak sebagai kepala negara, sementara perdana menteri merangkap sebagai kepala pemerintah. Raja Letsie III saat ini memimpin negara ini, menyimbolkan stabilitas tradisional, meskipun Lesotho memiliki tantangan politik dan sosial yang cukup kompleks.

  4. Geografi yang Menarik
    Lesotho adalah satu-satunya negara di dunia yang sepenuhnya dikelilingi oleh negara lain, yaitu Afrika Selatan. Letaknya yang tinggi di pegunungan Drakensberg membuat iklimnya berbeda dari negara-negara lainnya di sekitarnya. Negara ini juga memiliki lanskap yang indah, dengan pemandangan pegunungan dan lembah yang menawan.

  5. Pertanian dan Peternakan
    Meskipun terjebak dalam kemiskinan, banyak penduduk Lesotho mengandalkan pertanian subsisten dan peternakan sebagai sumber penghidupan mereka. Mereka menanam jagung, gandum, dan sayuran. Namun, kondisi cuaca yang tidak menentu sering kali menjadi tantangan bagi para petani.

  6. Budaya Musik dan Tari yang Kaya
    Lesotho memiliki tradisi musik dan tari yang kaya, yang merupakan bagian integral dari warisan budaya masyarakatnya. Alat musik tradisional seperti ‘mosotho’ (sejenis alat gesek), digunakan dalam berbagai perayaan dan upacara. Musik dan tari di Lesotho sering kali menggambarkan cerita rakyat dan sejarah negara tersebut, menjadi sarana untuk pendidikan serta hiburan.

Reaksi negatif terhadap komentar Trump ini menunjukkan bahwa dunia internasional semakin memperhatikan negara-negara kecil dan mereka yang menghadapi tantangan serius. Lesotho, meskipun dituduh tidak dikenal, menyimpan banyak kekayaan dan sejarah, kebutuhan untuk memahami negara ini dan tinjauan atas dinamika sosial serta budaya yang ada menjadi semakin relevan. Jelas bahwa setiap negara memiliki keindahan dan uniknya tersendiri, yang berhak mendapatkan pengakuan dan apresiasi, termasuk Lesotho.

Berita Terkait

Back to top button