Bulan suci Ramadan menjadi waktu yang dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Namun, perubahan pola makan dan minum selama puasa sering kali berdampak pada kesehatan pencernaan, salah satunya adalah sembelit. Masalah ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Menurut informasi dari Octopus, sembelit ditentukan oleh pergerakan usus yang melambat, sehingga membuat feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Di bawah ini adalah lima penyebab umum sembelit saat puasa dan cara mencegahnya agar tetap nyaman selama bulan Ramadan.
Penyebab pertama sembelit saat puasa adalah kurangnya asupan serat. Saat berpuasa, banyak orang lebih memilih makanan yang tinggi karbohidrat dan lemak, seperti gorengan dan makanan manis. Sementara itu, asupan serat dari buah, sayur, dan biji-bijian sering diabaikan. Padahal, serat memiliki peran penting dalam membantu melunakkan feses dan memperlancar buang air besar.
Kedua, kurangnya asupan cairan juga menjadi penyebab sembelit. Tubuh memerlukan cairan untuk menjaga tekstur feses tetap lunak dan mendukung pergerakan usus yang lancar. Ketika puasa, asupan cairan terbatas hanya saat sahur dan berbuka, membuat risiko dehidrasi meningkat. Akibatnya, feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan.
Perubahan pola makan yang drastis juga bisa menjadi pemicu sembelit. Selama Ramadan, pola makan yang biasanya teratur berubah menjadi hanya dua kali sehari, yaitu saat sahur dan berbuka. Perubahan ini dapat mengganggu ritme alami sistem pencernaan, dan jika tubuh tidak terbiasa dengan pola baru ini, risiko sembelit pun meningkat.
Penyebab selanjutnya adalah kurangnya aktivitas fisik. Banyak orang cenderung mengurangi aktivitas fisik saat berpuasa karena merasa lemas atau ingin menghemat energi. Namun, kurangnya gerakan tubuh dapat memperlambat pergerakan usus. Pergerakan yang minim tidak hanya menghambat proses pencernaan tetapi juga meningkatkan kemungkinan sembelit terjadi.
Terakhir, makan berlebihan saat berbuka juga berkontribusi pada masalah sembelit. Mengonsumsi makanan dalam jumlah besar sekaligus dapat membebani sistem pencernaan, menyebabkan perut terasa penuh, kembung, dan memperlambat proses pencernaan.
Untuk mencegah sembelit saat puasa, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, perbanyak konsumsi makanan tinggi serat, seperti sayuran hijau dan buah-buahan, saat sahur dan berbuka. Serat membantu memperlancar pencernaan dan mencegah sembelit.
Kedua, penting untuk mencukupi asupan cairan. Dianjurkan untuk minum setidaknya delapan gelas air putih per hari, dengan pembagian dua gelas saat sahur, dua gelas saat berbuka, dan sisanya di malam hari hingga menjelang tidur. Cukupnya cairan sangat penting untuk menjaga tubuh terhidrasi dan optimal dalam proses pencernaan.
Selanjutnya, hindari makan berlebihan saat berbuka. Disarankan untuk mengonsumsi makanan secara perlahan dan bertahap, agar sistem pencernaan tidak terbebani. Dengan cara ini, usus dapat mencerna makanan dengan lebih baik.
Juga, tetap berolahraga selama bulan puasa sangat dianjurkan. Melakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan, yoga, atau stretching selama 15 hingga 30 menit setiap hari, dapat merangsang pergerakan usus dan menjaga kesehatan pencernaan.
Dengan memahami penyebab sembelit dan menerapkan langkah pencegahan yang tepat, puasa dapat dijalani dengan lebih nyaman tanpa gangguan pencernaan. Kesehatan sistem pencernaan menjadi kunci utama dalam menjalani ibadah puasa dengan baik.