5 Makna Psikologis Menghapus Foto Profil WhatsApp & Deaktivasi IG

Jakarta, Octopus – Fenomena menghapus foto profil di WhatsApp atau menonaktifkan akun Instagram bisa jadi lebih dari sekadar langkah yang tampak sepele. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa tindakan ini dapat berhubungan erat dengan kondisi emosional seseorang yang tengah menghadapi berbagai tekanan. Menurut para ahli, ada beberapa makna yang tersimpan di balik tindakan semacam ini, yang sering kali diabaikan oleh orang-orang di sekitarnya.

  1. Bentuk Coping Mechanism: Menjauh untuk Menenangkan Diri
    Psikolog klinis Tasya Amelia, M.Psi, menjelaskan bahwa menjauh dari media sosial merupakan salah satu cara untuk meredam stres. Menonaktifkan akun atau menghapus foto profil adalah langkah yang diambil untuk menciptakan ruang aman, sehingga individu dapat memproses emosi mereka dengan lebih baik. "Media sosial bisa menjadi pemicu tambahan stres. Dengan menjauh, seseorang bisa mendapatkan ketenangan dari tekanan sosial yang ada," pungkas Tasya.

  2. Bentuk Komunikasi Emosional Non-Verbal
    Tindakan menghapus foto profil atau menyembunyikan diri di media sosial bisa dianggap sebagai bentuk komunikasi non-verbal. Seperti yang dikemukakan dalam artikel Psychology Today oleh Dr. Guy Winch, tindakan ini sering kali menjadi sinyal bahwa seseorang tidak sedang merasa baik-baik saja. Bagi mereka yang kesulitan mengekspresikan perasaan secara langsung, cara ini menjadi alternatif untuk memberi tahu orang lain mengenai kondisi emosional mereka.

  3. Self-Protection dari Tekanan Sosial dan Perbandingan
    Media sosial sering kali menjadi tempat perbandingan yang tidak sehat, yang dapat memperburuk kesehatan mental individu, terutama mereka yang sedang berada di titik terendah. Sebuah studi dari Royal Society for Public Health UK menunjukkan bahwa Instagram dapat menjadi platform yang menyebabkan kecemasan sosial dan masalah citra tubuh di kalangan anak muda. Menghapus jejak digital adalah bentuk usaha untuk melindungi diri dari perasaan tidak cukup baik saat melihat kebahagiaan orang lain di dunia maya.

  4. Upaya Mengendalikan Situasi
    Ketika seseorang merasa hidupnya sedang tidak terkendali, mengubah pengaturan di media sosial, termasuk menghapus foto profil, bisa memberikan ilusi kontrol. Psikolog Dr. Art Markman dari University of Texas menyebut hal ini sebagai tindakan afirmatif, yang berarti melakukan sesuatu untuk mendapatkan kembali rasa kendali, meskipun tindakan tersebut hanya bersifat simbolis.

  5. Tanda Butuh Bantuan Emosional
    Seiring berjalannya waktu, jika seseorang terus-menerus menghilang dari media sosial dan menarik diri dari interaksi sosial, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka mengalami masalah kesehatan mental yang lebih serius. Organisasi kesehatan mental seperti Mind UK mendorong agar orang-orang di sekitar memberikan dukungan atau ajakan untuk berbicara dengan empati ketika melihat pola perilaku ini.

Menghapus foto profil atau menonaktifkan akun media sosial tidak selalu berarti seseorang sedang mencari perhatian. Justru, bisa jadi tindakan ini adalah sinyal dari mekanisme pertahanan diri, upaya untuk mengatasi emosi yang berat, atau bahkan langkah untuk mengontrol situasi yang tidak menyenangkan. Menyadari makna di balik tindakan ini dapat membantu kita lebih memahami kondisi orang-orang di sekitar kita serta mendorong untuk memberikan dukungan yang diperlukan. Dengan cara ini, kita bisa lebih peka terhadap lingkungan sosial kita dan lebih siap untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Berita Terkait

Back to top button