
Perubahan pola makan dan aktivitas selama bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri berpengaruh besar terhadap kesehatan masyarakat. Hal ini terlihat dari peningkatan konsultasi dokter serta penggunaan layanan kesehatan digital, seperti Halodoc. Dalam laporan terbaru mengenai tren kesehatan selama Ramadan dan Idulfitri, Halodoc mencatat munculnya beberapa layanan kesehatan yang banyak dicari. Dr. Irwan Heriyanto, Chief Medical Officer Halodoc, menyatakan bahwa masyarakat semakin proaktif dalam memanfaatkan teknologi kesehatan untuk menjaga kesehatan mereka di momen-momen penting.
Berikut adalah lima layanan kesehatan digital yang paling banyak dicari selama Ramadan dan Idulfitri:
Kesehatan Reproduksi
Konsultasi terkait kesehatan reproduksi mengalami lonjakan signifikan, dengan 16% peningkatan pada konsultasi menstruasi tidak teratur dan 48% pada konsultasi kontrasepsi. Peningkatan ini disebabkan oleh penggunaan obat penunda menstruasi untuk mendukung ibadah dan kekhawatiran akan efek samping dari obat hormonal. Dr. Irwan merekomendasikan pentingnya menjaga keseimbangan hormon, dengan cara memperbanyak konsumsi air putih, memperhatikan asupan serat, serta mengelola stres dengan baik.Kesehatan Pencernaan dan Metabolik
Selama pekan Idulfitri, terjadi peningkatan 12% dalam pembelian obat pencernaan dan 15% pada obat kolesterol. Perubahan pola makan yang drastis, termasuk konsumsi makanan tinggi lemak dan gula saat berbuka, serta porsi besar setelah seharian berpuasa, menjadi pemicu utama. Untuk mencegah gangguan kesehatan, masyarakat disarankan untuk mengontrol porsi makan, mengunyah perlahan, dan membatasi asupan lemak.Kesehatan Gigi dan Mulut
Konsultasi mengenai kesehatan gigi dan mulut meningkat 20% dalam pekan Idulfitri. Peningkatan ini umumnya disebabkan oleh tingginya konsumsi gula, masalah gigi yang memburuk, serta keterbatasan akses ke klinik gigi saat libur. Dr. Irwan menyarankan untuk membatasi makanan dan minuman manis, menghindari makanan keras atau asam, serta rutin menyikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluoride.Kesehatan Anak
Konsultasi dengan dokter spesialis anak meningkat hingga 21%. Peningkatan interaksi dan mobilitas selama Idulfitri berpotensi meningkatkan risiko infeksi pernapasan, seperti batuk, pilek, dan demam. Perubahan pola makan dapat memicu reaksi alergi. Untuk menjaga kesehatan anak, orang tua diimbau untuk memantau asupan makanan, membatasi gula, dan memastikan anak mengonsumsi cukup serat dari buah dan sayur, serta tidak melupakan vaksinasi flu atau pneumonia.- Kesehatan Mental
Pada pekan setelah Idulfitri, konsultasi mengenai kesehatan mental meningkat 16%. Momen berkumpulnya keluarga dan teman sering kali menyebabkan tekanan emosional, yang dapat meningkatkan stres dan kecemasan. Untuk menjaga keseimbangan mental, penting untuk mengelola ekspektasi dan prioritas, serta mencari dukungan profesional jika diperlukan.
Momen Ramadan dan Idulfitri adalah waktu yang penting dalam kehidupan masyarakat, namun perubahan kebiasaan dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Dengan memanfaatkan layanan kesehatan digital, masyarakat dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan mereka. Aktif dalam berkonsultasi melalui layanan seperti Halodoc adalah langkah cerdas untuk menghadapi tantangan kesehatan yang muncul selama periode ini. Data yang dikumpulkan dari tren ini menegaskan pentingnya perhatian terhadap kesehatan, baik fisik maupun mental, agar dapat menjalani hari-hari raya dengan lebih baik.