
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, terlibat dalam ketegangan yang memuncak saat pertemuan di Gedung Putih, Washington DC pada 28 Februari 2025. Pertemuan yang terjadi di Oval Office ini menjadi sorotan ketika tidak ada keputusan jelas yang dihasilkan, meski sebelumnya telah direncanakan penandatanganan perjanjian terkait sumber daya mineral antara kedua negara.
Ketegangan tersebut berawal ketika Trump, didampingi Wakil Presiden JD Vance, mengkritik Zelenskyy dengan nada keras. Insiden ini menjadi sejarah baru, di mana seorang presiden yang masih menjabat menyerang kepala negara lain secara terbuka di depan kamera. Berikut adalah lima fakta yang menjelaskan konflik antara Trump dan Zelenskyy:
Trump Menuduh Zelenskyy Sebagai Pemicu Perang
Trump mengulangi klaim yang disampaikan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang menyalahkan Ukraina sebagai penyebab perang. Pernyataan ini dikeluarkan setelah Zelenskyy menyampaikan bahwa Ukraina tidak diundang dalam pembicaraan antara AS dan Rusia untuk mengakhiri konflik. Meskipun laporan dari PBB dan data lainnya menunjukkan bahwa Rusia adalah pihak yang memulai invasi, Trump tampaknya mendukung perspektif Putin.Trump Menyebut Zelenskyy Diktator
Trump menilai Zelenskyy sebagai "diktator tanpa pemilu", merujuk pada situasi di mana pemilihan ulang di Ukraina terhambat oleh hukum darurat militer yang diberlakukan setelah invasi Rusia. Zelenskyy, yang terpilih secara demokratis pada tahun 2019 dengan dukungan lebih dari 73% suara, saat ini menghadapi tantangan besar dalam menjalankan pemerintahan di tengah tekanan perang.Klaim Trump Tentang Bantuan AS ke Ukraina Berlebihan
Trump mengklaim bahwa Amerika Serikat telah mengeluarkan hingga US$ 350 miliar untuk Ukraina. Namun, data menunjukkan bahwa jumlah sebenarnya berada di antara US$ 175 miliar hingga US$ 185 miliar. Ini menimbulkan pertanyaan tentang kebenaran angka yang disampaikan Trump dan tanggung jawab administrasinya dalam menentukan dan mendistribusikan bantuan.Sebagian Dana Bantuan AS Belum Diterima Ukraina
Dalam wawancara dengan The Associated Press, Zelenskyy mengungkapkan bahwa Ukraina hanya menerima sebagian dari miliaran dolar bantuan yang dijanjikan oleh AS. Dari total dana yang diperkirakan mencapai US$ 183 miliar, sekitar US$ 100 miliar belum sampai ke tangan Ukraina. Zelenskyy menegaskan bahwa dana tersebut banyak digunakan untuk operasi militer dan untuk mendukung industri pertahanan di AS.- Zelenskyy Sering Mengucapkan Terima Kasih kepada AS
Tuduhan bahwa Zelenskyy tidak berterima kasih kepada AS merupakan salah kaprah. Di berbagai kesempatan, ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada rakyat Amerika, baik sebelum maupun setelah Trump menjabat. Setelah berbicara dengan Trump tentang negosiasi perdamaian, Zelenskyy dua kali mengekspresikan apresiasi melalui media sosial, menunjukkan sikapnya yang menghargai dukungan internasional.
Ketegangan yang terus berlanjut antara Trump dan Zelenskyy menggambarkan kompleksitas hubungan internasional, khususnya antara AS dan Ukraina di tengah konflik berkepanjangan dengan Rusia. Dengan semakin banyaknya berita dan fakta yang terungkap, perhatian global akan terus tertuju pada bagaimana kedua pemimpin ini akan menangani situasi yang sangat sensitif dan berpengaruh pada stabilitas di Eropa dan dunia.