5 Cara Hitung Hari Baik Memulai Usaha Menurut Primbon Jawa

Masyarakat saat ini menghadapi era modern yang serba cepat dan praktis. Namun, minat terhadap tradisi dan kepercayaan lokal seperti Primbon Jawa tetap kuat. Salah satu hal menarik yang masih banyak diperhatikan adalah cara menghitung hari baik untuk memulai usaha. Ini menjadi topik hangat bagi banyak orang yang tengah merencanakan bisnis baru mereka.

Primbon Jawa adalah sistem kepercayaan tradisional yang mencakup pembacaan dan perhitungan tanggal berdasarkan tradisi. Tidak terkecuali dalam hal menentukan waktu yang tepat untuk memulai sebuah usaha. Meskipun banyak aspek modernisasi mengubah cara pandang masyarakat, kepercayaan bahwa pemilihan hari yang baik dapat mendatangkan keberuntungan tetap dipegang teguh.

Secara umum, menentukan hari yang baik untuk memulai usaha sesuai dengan Primbon Jawa melibatkan faktor tanggal lahir dan aura individu. Proses ini dianggap penting untuk menemukan saat yang tepat dalam pembukaan, operasional, dan perkembangan usaha. Berikut adalah langkah-langkah dalam menghitung hari baik untuk memulai usaha menurut Primbon Jawa:

  1. Tentukan hari dan pasaran kelahiran: Setiap individu memiliki hari dan pasaran kelahiran tertentu.
  2. Cari nilai neptu: Setiap hari dan pasaran memiliki nilai neptu, yaitu sebagai berikut:
    • Hari: Minggu (5), Senin (4), Selasa (3), Rabu (7), Kamis (8), Jumat (6), dan Sabtu (9).
    • Pasaran: Kliwon (8), Legi (5), Pahing (9), Pon (7), dan Wage (4).
  3. Jumlahkan nilai neptu: Total dari nilai neptu hari dan pasaran kelahiran.
  4. Pilih hari untuk membuka usaha: Misalnya, tentukan salah satu hari untuk pelaksanaan pembukaan.
  5. Jumlahkan lagi: Tambahkan neptu hari pemilihan usaha dengan neptu kelahiran.
  6. Bagi dengan konstanta 5: Hasil bagi akan memberikan sisa.
  7. Interpretasi sisa: Hasil sisa digunakan untuk melihat makna dari hari tersebut, dengan acuan:
    • Sisa 1: Sandang atau baik (posisi yang menguntungkan).
    • Sisa 2: Pangan atau cukup (keberuntungan yang moderat).
    • Sisa 3: Beja (beruntung, namun ada tantangan).
    • Sisa 4: Loro (kurang baik, hati-hati).
    • Sisa 5: Pati (sangat tidak disarankan untuk memulai).

Sementara itu, beberapa hari dipercaya lebih baik dibandingkan yang lain untuk memulai usaha. Hari-hari tersebut meliputi:

  • Senin: Hari yang dianggap baik untuk memulai bisnis. Energi positif yang mengelilingi hari ini dipercaya dapat mendukung kelancaran usaha di masa depan.
  • Rabu: Meski tidak seunggul Senin, usaha yang dibuka pada hari ini tetap dipercaya akan mendatangkan keberuntungan, meski ada tantangan yang harus dihadapi.
  • Minggu Pahing: Kombinasi ini sangat baik karena banyaknya energi positif yang mendukung kelancaran transaksi.
  • Selasa Kliwon: Kombinasi ini dipercaya dapat menarik pembeli yang sesuai dengan produk yang dijual.

Meskipun perhitungan hari baik menurut Primbon Jawa menjadi panduan penting, penting juga untuk mempertimbangkan berbagai aspek lain dalam dunia bisnis. Merencanakan usaha dengan matang, mempersiapkan strategi, dan melakukan riset pasar adalah langkah-langkah kunci yang perlu diambil untuk memastikan keberhasilan. Membuka usaha tidak hanya sekadar menunggu hari baik, tetapi juga membutuhkan persiapan yang cermat dan perhitungan logis agar dapat bersaing di pasar yang kian kompetitif.

Dengan berbagai tantangan yang ada dalam dunia bisnis, memadukan nilai-nilai tradisi dengan pendekatan praktis dalam memulai usaha bisa menjadi kombinasi yang kuat bagi para pelaku usaha.

Berita Terkait

Back to top button