
Seiring mendekatnya bulan suci Ramadan dan Lebaran 2025, pemerintah Indonesia memastikan akan mencairkan berbagai bantuan sosial (bansos) untuk meringankan beban ekonomi masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan. Dalam upaya mempercepat penyaluran bantuan tersebut, sebanyak lima jenis bansos dijadwalkan akan cair sebelum Lebaran 2025. Berikut adalah rincian mengenai bansos yang akan dicairkan.
Bansos pertama yang akan disalurkan adalah Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Program ini dirancang untuk mendukung keluarga dengan memberikan saldo elektronik yang dapat digunakan untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras, telur, ayam, ikan, dan sayur-sayuran di e-Warong atau melalui agen resmi. Penyaluran bansos BPNT dijadwalkan berlangsung pada awal hingga pertengahan Maret 2025, dengan masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM) menerima bantuan sebesar Rp200.000.
Kedua, Program Keluarga Harapan (PKH) juga mencakup pencairan dana sebelum Lebaran. Bantuan ini berfungsi untuk mendukung kesejahteraan keluarga miskin dan rentan. PKH untuk periode Januari hingga Maret 2025 akan disalurkan dengan besaran yang bervariasi. Ibu hamil dan anak-anak di bawah usia lima tahun akan mendapatkan Rp750.000 setiap tiga bulan, sementara anak sekolah menerima bantuan berkisar antara Rp225.000 hingga Rp500.000 tergantung pada jenjang pendidikan. Lanjut usia di atas 70 tahun dan penyandang disabilitas berat juga akan mendapatkan Rp600.000 setiap tiga bulan.
Bansos ketiga adalah Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD). Di beberapa desa, seperti Desa Pengulon, BLT-DD telah disalurkan pada 6 Maret 2025, dengan nilai bantuan sebesar Rp300.000 per bulan untuk setiap dari 39 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Penyaluran bantuan ini sangat bergantung pada kebijakan masing-masing desa, memastikan bahwa bantuan tepat sasaran.
Selanjutnya, pemerintah juga akan menyalurkan Bansos Beras 10 Kg. Bantuan pangan ini akan dilakukan selama enam bulan dengan tahap awal pencairan yang berlangsung pada Januari dan Februari 2025. Setiap Penerima Bantuan Pangan (PBP) akan mendapatkan 10 kg beras setiap bulan. Total kebutuhan beras dalam program ini mencapai 960 ribu ton, yang ditujukan untuk 16 juta penerima selama periode bantuan.
Bansos terakhir yang akan dicairkan adalah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau biasa disebut Bantuan Siswa Miskin (PIP). Pencairan PIP diharapkan mulai dilakukan secara bertahap pada tahun 2025. Besaran bantuan untuk siswa bervariasi sesuai dengan jenjang pendidikan. Siswa SD/MI mendapat Rp450.000 per tahun, siswa SMP/MTs Rp750.000 per tahun, dan siswa SMA/SMK/MA Rp1.000.000 per tahun.
Untuk mempermudah masyarakat dalam memeriksa status penerima bantuan, pemerintah telah menyediakan akses melalui situs resmi Kementerian Sosial. Masyarakat dapat mengecek apakah mereka terdaftar sebagai penerima bansos dengan cara berikut:
1. Kunjungi situs cekbansos.kemensos.go.id
2. Masukkan data diri yang diperlukan, termasuk provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, dan nama sesuai KTP.
3. Ketik kode captcha yang muncul.
4. Klik tombol “CARI DATA”.
5. Hasil pencarian akan menunjukkan status pendaftaran sebagai penerima bansos.
Pengumuman pencairan bansos ini diharapkan dapat memberikan kelegaan bagi masyarakat yang menghadapi tantangan ekonomi, terutama dengan meningkatnya kebutuhan menjelang bulan Ramadan. Dengan penyaluran tepat waktu, pemerintah berharap akan ada dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, serta meningkatkan daya beli di masyarakat menjelang momen penting tersebut.