
Prajogo Pangestu, seorang konglomerat Indonesia asal Kalimantan Barat, tengah menjadi sorotan publik setelah mengalami penurunan kekayaan yang signifikan dalam waktu singkat. Hal ini terkait erat dengan fluktuasi harga saham dari perusahaan-perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Barito, sebuah grup bisnis yang ia pimpin. Dalam waktu sekitar satu tahun, kekayaan bersihnya mengalami penurunan drastis dari USD53,5 miliar pada awal 2024 menjadi USD24,9 miliar pada Februari 2025.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh anjloknya harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Hanya dalam satu hari pada Januari 2024, Prajogo kehilangan sekitar USD11,4 miliar atau setara Rp177 triliun. Angka ini terus menurun, dan pada Maret 2025, kekayaannya berkurang lagi sekitar USD9,2 miliaran, menjadikannya bukan lagi sebagai orang terkaya di Indonesia.
Meskipun mengalami penurunan kekayaan yang signifikan, Prajogo tetap dikenal sebagai pemilik beberapa perusahaan besar di Indonesia. Berikut adalah empat perusahaan utama milik Prajogo Pangestu yang mendefinisikan kekuatan ekonomi dan bisnisnya:
PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Didirikan pada tahun 1979, PT Barito Pacific Tbk awalnya bergerak di bidang pengolahan kayu dengan nama PT Barito Pacific Timber. Perusahaan ini melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 1993 dan sejak saat itu terus berkembang dengan melakukan diversifikasi bisnis ke sektor petrokimia, energi, properti, dan lainnya. Saat ini, Barito Pacific menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia.PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
Melalui Barito Pacific, Prajogo mengakuisisi mayoritas saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, yang kini menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi berbagai produk petrokimia penting yang menjadi bahan baku industri plastik dan kimia lainnya, sehingga memegang peranan vital dalam sektor industri nasional.PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
Barito Renewables Energy, yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Oktober 2023, bergerak di sektor energi terbarukan. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan dan pengelolaan energi hijau. Langkah ini menunjukkan komitmen Prajogo dalam mendukung transisi energi bersih, sejalan dengan tren global menuju keberlanjutan dan pengurangan emisi karbon.- PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
Didirikan pada tahun 2008, PT Petrindo Jaya Kreasi adalah perusahaan yang beroperasi di sektor pertambangan batu bara. Perusahaan ini juga telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham CUAN. Meskipun berada di sektor yang kontroversial terkait isu lingkungan, Petrindo Jaya Kreasi tetap menjadi bagian penting dari portofolio bisnis Prajogo.
Dengan mengelola dan memilki perusahaan-perusahaan tersebut, Prajogo Pangestu tidak hanya berhasil membangun kerajaan bisnis yang kuat, tetapi juga menjadi salah satu sosok pengusaha paling berpengaruh di Indonesia. Meskipun saat ini ia menghadapi tantangan besar akibat penurunan harga saham dan kekayaan, langkah-langkah strategis yang diambil dalam diversifikasi bisnisnya dapat menentukan arah perusahaannya di masa depan.
Kejadian ini memberikan pelajaran berharga tentang dinamika bisnis dan risiko yang terkait dengan investasi di pasar saham. Volatilitas pasar dapat berdampak besar pada kekayaan para pengusaha besar, menciptakan tantangan yang harus dihadapi dengan strategi yang tepat dan inovatif.