4 Permainan Asah Otak Terpopuler di Indonesia untuk Cegah Pikun!

JAKARTA – Permainan asah otak kini semakin dikenal sebagai cara efektif untuk meningkatkan fungsi kognitif dan mencegah kepikunan. Penurunan fungsi kognitif dapat terjadi karena otak yang kurang aktif dipakai, terutama seiring bertambahnya usia. Namun, riset menunjukkan bahwa aktivitas stimulasi otak dapat memperlambat bahkan mencegah penurunan daya ingat. Berikut empat permainan asah otak yang telah terbukti bermanfaat dalam menjaga kesehatan mental, dengan salah satunya menjadi yang terpopuler di Indonesia.

Pertama, catur. Permainan strategi klasik ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir. Catur membutuhkan pemain untuk memikirkan langkah-langkah ke depan dan merencanakan strategi jangka panjang. Penelitian menunjukkan bahwa lansia yang rutin bermain catur memiliki risiko demensia lebih rendah. Selain itu, permainan ini meningkatkan pengambilan keputusan, konsentrasi, dan manajemen risiko.

Kedua, puzzle. Permainan menyusun gambar dari potongan-potongan acak ini sangat efektif dalam melatih kemampuan spasial dan visual. Pemain harus memperhatikan detail dan membutuhkan kesabaran serta ketekunan. Dengan menyusun potongan gambar, pemain melatih koordinasi mata dan tangan, serta fokus. Puzzle cocok dimainkan oleh semua usia, dari anak-anak hingga lansia.

Ketiga, domino atau gaple, yang menjadi salah satu permainan paling populer di Indonesia. Permainan ini menggunakan 28 ubin yang dapat dimainkan oleh 2 hingga 4 orang. Dengan mengeluarkan ubin yang sesuai dengan angka di meja, pemain terlihat merangkai strategi dan keputusan secara cepat. Dalam turnamen yang diselenggarakan oleh Persatuan Olahraga Domino Indonesia (PORDI), propagasi permainan ini meningkat, menarik lebih dari 1.000 orang hadir langsung, dan 2 juta orang berpartisipasi secara online. Ketika ditanya tentang manfaatnya, Ketua Umum PORDI, Andi Jamaro Dulung, menyatakan bahwa domino dapat mengasah kemampuan strategi dan memori, serta membantu mencegah penyakit degeneratif seperti pikun.

Keempat, Sudoku. Permainan ini telah menjelma menjadi favorit banyak orang dan dapat ditemukan di koran, buku, dan aplikasi digital. Sudoku tidak hanya menguji kemampuan matematika, tetapi juga logika dan deduksi. Dengan papan 9×9 yang harus diisi angka 1 sampai 9 tanpa mengulang di baris, kolom, atau blok kecil, pemain melatih logika dan ketelitian.

Dengan berbagai jenis permainan ini, masyarakat memiliki banyak pilihan untuk merangsang otak dan menjaga kesehatan mental mereka. Tak hanya memberikan hiburan, permainan-permainan ini juga menjadi alat penting dalam membangun kecerdasan dan fungsi kognitif yang baik. Observasi terhadap tingginya jumlah partisipasi dalam turnamen seperti yang diselenggarakan PORDI menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya aktivasi otak dalam kehidupan sehari-hari. Melalui berbagai kegiatan asah otak ini, diharapkan kualitas hidup dapat meningkat dan risiko kepikunan dapat diminimalisir.

Exit mobile version