3.000 Tiket Alokasi untuk Pendukung Timnas Bahrain Tak Laku!

PSSI mengonfirmasi bahwa slot alokasi 3.000 tiket untuk pendukung Timnas Bahrain dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 tidak terjual satu pun. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI), Marsal Masita, saat konferensi pers di Jakarta Utara pada Senin (17/3). Pertandingan tersebut akan berlangsung pada Selasa (25/3) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Marsal menjelaskan, “Kebetulan slot kita (tiket untuk mereka) 3.000. Tapi, sampai dengan hari H, mereka tidak ambil, sama sekali.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa tidak adanya minat dari pihak pendukung Timnas Bahrain untuk menyaksikan laga penting tersebut. Mengingat situasi ini, PSSI tidak tinggal diam. Marsal menerangkan bahwa pihaknya segera mengambil keputusan untuk mengalihkan 3.000 tiket tersebut kepada pendukung umum dan tuan rumah.

Pengalihan tersebut ternyata berjalan lancar, di mana tiket yang sebelumnya dialokasikan untuk pendukung Bahrain langsung terjual habis dalam beberapa jam. “Jadi ya kita gak bisa menunggu, lalu kita harus sesuai deadline. Jadi kuota tiket tersebut kita alihkan, kita sudah jual by the way, sudah termasuk yang kemarin kita umumkan,” jelas Marsal.

Kekhawatiran terkait kehadiran suporter Bahrain di SUGBK juga dibahas. Marsal tidak dapat memastikan apakah ada pendukung Bahrain yang akan hadir, mengingat semua tiket yang dialokasikan untuk mereka tidak diambil. “Kita gak tahu, kalau masuknya melalui jalur resmi yang sudah kita sediakan untuk mereka yang pasti tidak diambil,” ungkapnya.

Timnas Bahrain sebelumnya menunjukkan rasa kekhawatiran akan keselamatan mereka setelah mengalami serangan siber menyusul hasil imbang kontroversial dalam pertemuan pertama antara kedua tim, yang berlangsung pada Oktober tahun lalu. Dalam situasi ini, Timnas Bahrain bahkan mengajukan untuk bermain di tempat netral demi menjaga keamanan dan keselamatan timnya.

Marsal meyakinkan bahwa Indonesia akan berupaya sebaik mungkin untuk menjadi tuan rumah yang baik. Ia menyoroti pentingnya penyelenggaraan pertandingan yang nyaman, aman, dan tertib, serta berharap untuk meraih kemenangan. “Kita mau berusaha untuk menjadi tuan rumah yang baik, karena Pak Ketum juga bilang bahwa akan ada tamu dari FIFA, AFC, kita mau jadi tuan rumah yang bagus,” kata Marsal menutup pernyataannya.

Kondisi ini mencerminkan dinamika yang terjadi dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, khususnya bagi timnas Indonesia dan Bahrain. Ketidakberdayaan Timnas Bahrain untuk mengalihkan minat pendukungnya menjadi peluang bagi pendukung Indonesia untuk menunjukkan dukungan yang kuat bagi tim mereka.

Dengan tidak terjualnya tiket tersebut, muncul pertanyaan mengenai strategi promosi untuk menarik pendukung di pertandingan-pertandingan mendatang. PSSI harus mempertimbangkan cara-cara inovatif untuk meningkatkan antusiasme suporter, terutama dalam konteks laga internasional penting seperti ini. Keputusan untuk mengalihkan tiket menunjukkan fleksibilitas dan responsif PSSI terhadap situasi yang berubah.

Pertandingan ini bukan hanya sekadar laga biasa, tetapi juga merupakan tolak ukur bagi kedua tim untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi yang lebih ketat di level internasional. Untuk itu, dukungan penuh dari pendukung lokal diharapkan dapat memberikan motivasi tambahan bagi timnas Indonesia saat berhadapan dengan Timnas Bahrain di lapangan.

Back to top button