
Jakarta, Octopus – Bulan puasa seringkali menjadi tantangan bagi mereka yang memiliki masalah asam lambung. Peningkatan asam lambung, yang dikenal sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD), menjadi umum saat perubahan pola makan dan kebiasaan sehari-hari terjadi. Dalam artikel ini, kami merangkum 10 ciri peningkatan asam lambung saat puasa beserta cara mengatasinya, berdasarkan informasi yang bersumber dari Medical News Today.
1. Nyeri dada
Nyeri dada adalah gejala yang paling sering dialami saat asam lambung naik. Sensasi terbakar atau tekanan ini terkadang mirip dengan tanda serangan jantung. Untuk mengatasi nyeri ini, disarankan untuk menghindari makanan pemicu seperti makanan pedas dan berlemak, serta mengonsumsi obat antasida jika diperlukan.
2. Kesulitan menelan
Peningkatan asam lambung dapat menyebabkan peradangan pada kerongkongan, yang mengakibatkan disfagia atau kesulitan menelan. Anda dapat mengatasi gejala ini dengan cara mengunyah makanan perlahan dan memilih makanan lembut yang lebih mudah ditelan saat sahur atau berbuka.
3. Refluks asam
Refluks asam ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan, seringkali menyebabkan rasa pahit atau asam di mulut. Salah satu cara efektif untuk menghindarinya adalah dengan duduk tegak setelah makan dan tidak langsung berbaring.
4. Mual
Mual adalah gejala lain yang umumnya muncul saat asam lambung meningkat. Ini sering terjadi setelah mengonsumsi makanan berlemak atau pedas. Jahe dan teh herbal merupakan pilihan yang baik untuk meredakan rasa mual di bulan puasa.
5. Batuk kronis
Asam yang mencapai tenggorokan dapat mengiritasi saluran pernapasan, menyebabkan batuk kronis. Sebagai upaya meredakannya, penggunaan humidifier atau hirup uap air hangat bisa membantu mengurangi iritasi.
6. Rasa pahit di mulut
Naiknya asam lambung dapat membuat mulut terasa pahit atau asam. Menggunakan air garam untuk berkumur atau mengunyah permen karet dapat membantu mengurangi rasa tersebut.
7. Kembung
Perubahan pola makan selama puasa juga berpotensi menyebabkan perut kembung. Sebaiknya, hindari makanan yang dapat memicu gas, seperti kacang-kacangan dan minuman berkarbonasi.
8. Sakit tenggorokan
Iritasi akibat asam lambung yang naik bisa menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan di tenggorokan. Pastikan Anda mengonsumsi cukup air dan berkumur dengan air hangat untuk meredakan gejala ini.
9. Bau mulut
Salah satu efek samping dari asam lambung yang meningkat adalah bau mulut yang tidak sedap. Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara teratur dan menghindari makanan tertentu dapat membantu mencegah masalah ini.
10. Sesak napas
Terakhir, iritasi pada saluran pernapasan juga dapat menyebabkan sesak napas. Seseorang perlu menghindari makanan pemicu, tidur dengan posisi kepala lebih tinggi, dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala yang berkepanjangan.
Penting untuk menyadari bahwa peningkatan asam lambung selama puasa dapat diatasi dengan perubahan pola makan dan kebiasaan sehari-hari yang lebih baik. Menghindari makanan pemicu, mengatur porsi makan, dan menerapkan teknik relaksasi adalah langkah-langkah penting dalam menjaga keseimbangan asam lambung. Dengan pemahaman yang baik mengenai gejala dan cara mengatasinya, diharapkan ibadah puasa dapat berlangsung lebih nyaman dan khidmat.