1.000 Perempuan Lakukan Skrining: Aksi Nyata Lawan Kanker Payudara!

Kanker payudara terus menjadi ancaman serius bagi perempuan di Indonesia. Menurut data Global Cancer Observatory (Globocan) 2020, kanker payudara menduduki peringkat pertama dengan 68.858 kasus baru, menyumbang sekitar 16,6% dari total kasus kanker. Lebih mengkhawatirkan lagi, kanker ini menjadi penyebab kematian utama, merenggut lebih dari 22 ribu jiwa. Angka ini tidak hanya menunjukkan risiko kesehatan yang besar, tetapi juga beban finansial yang signifikan bagi sistem kesehatan, di mana dalam dua tahun terakhir, pengobatan kanker menyerap anggaran BPJS Kesehatan hingga Rp7,6 triliun.

Salah satu masalah utama yang harus dihadapi adalah keterlambatan deteksi. Sekitar 70% kasus kanker payudara baru teridentifikasi saat berada pada stadium lanjut, saat peluang untuk sembuh menjadi sangat kecil. Deteksi dini, di sisi lain, bisa meningkatkan kemungkinan kesembuhan hingga 100%. Karenanya, penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan secara rutin. Sayangnya, banyak yang masih kurang menyadari pentingnya skrining, dengan hambatan seperti stigma sosial dan akses yang terbatas.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan mendukung deteksi dini, Grup Rumah Sakit Siloam meluncurkan program “Semangat Lawan Kanker” (Selangkah). Program ini memfasilitasi skrining kanker payudara secara gratis, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan dini. Di Yogyakarta, program ini berhasil menarik perhatian lebih dari 1.000 perempuan dalam sebuah acara yang berlangsung dari 28 hingga 30 April 2025 di Lippo Plaza.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk GKR Mangkubumi dan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, yang menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif ini. “Kami mengapresiasi acara ini, karena lebih dari 1.000 perempuan ditargetkan untuk melakukan skrining kanker payudara. Ini adalah langkah yang harus kita dukung ke depannya,” ungkap Wawan.

CEO Siloam Hospitals Yogyakarta, Siti Nurtata Rizki, menekankan pentingnya skrining rutin. Menurutnya, 70% kasus kanker payudara sudah berada di tahap lanjut saat terdeteksi. “Bagaimana cara menekan angka itu? Jawabannya adalah skrining secara rutin,” tegasnya.

Sejak diluncurkan pada 2023, program Selangkah telah menjangkau lebih dari 33.000 perempuan dari 139 desa di berbagai daerah. Dengan jangkauan yang tidak hanya terbatas di kota besar tetapi juga diperluas ke 41 cabang RS Siloam di 28 kota di seluruh Indonesia, program ini mencatat bahwa layanan kesehatan harus merata dan inklusif.

Selama kegiatan, peserta juga mendapatkan edukasi tentang pentingnya skrining dari berbagai dokter, termasuk dr. Alan Anderson Bangun. Beliau menyarankan agar perempuan berusia 40 tahun ke atas melakukan skrining payudara secara rutin. “Penanganan kanker yang terdeteksi harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Penyebaran sel kanker harus segera ditangani agar tidak menjalar ke jaringan sehat,” jelasnya.

Skrining dan edukasi mengenai deteksi dini diharapkan bisa menekan angka kematian akibat kanker payudara. Edukasi dan skrining bukan hanya untuk pencegahan, tetapi juga untuk menyelamatkan nyawa. Dengan menjadikan deteksi dini sebagai kebiasaan, harapan untuk sembuh bukan lagi sesuatu yang mustahil.

Masyarakat juga diminta untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebagai langkah sederhana namun penting. Meski terlihat sepele, kebiasaan ini dapat membantu menemukan tanda-tanda awal kanker payudara, seperti benjolan atau perubahan bentuk. Deteksi dini dapat memberikan peluang kesembuhan jauh lebih besar, bahkan hingga 100% jika ditangani sejak awal. Melalui langkah-langkah sederhana ini, perempuan di Indonesia diharapkan lebih sadar akan kesehatan payudara mereka dan proaktif dalam melakukan skrining.

Exit mobile version